Meraih Cinta Allah - Andalusia Islamic Center

Meraih Cinta Allah

Meraih Cinta Allah

Oleh : ust. Abdul Mughni, BA, MHi

 

Bismillah wa Alhamdulillah wa al Sholatu wa al Salamu ‘ala rasulillah shollallahu ‘alayhi wa sallam.

Cinta dalam kehidupan manusia adalah suatu anugerah dan nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-hambaNya, sebuah pemberian yang langsung dapat dirasakan dan menambahkan kenikmatan hidup di dunia sementara ini, sebuah perasaan yang di tanamkan Allah dalam diri setiap insan dengan berbagai macam bentuk dan dimensinya, sebuah tema dan topik yang tak pernah habis untuk ditulis, dikaji, dan menjadi inspirasi, hanya saja masih banyak manusia yang membawa cinta tersebut dan membuktikanya pada aspek-aspek yang masuk dalam kategori syahawat dengan melupakan aturan halal dan haram yang telah diatur. Tulisan singkat ini, ingin memaparkan sedikit cara untuk menggapai dan meraih cinta Allah, sebuah cinta yang wajib dimiliki setiap insan yang beriman, cinta kepada Allah adalah modal dan bekal yang utama untuk meraih dan menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat, tulisan ini membatasi pada penggunaan kata Yuhibbu ( Cinta) yang diulang-ulang dalam al Qur’an. Setidaknya ada 16 kali disebutkan kata Innallah yuhibbu ( Allah mencintai), dan dari 16 ayat tersebut yang paling banyak disebut adalah mereka yang dinamakan dengan al Muhsinin, yaitu 5 kali :

  • al Muhsiniin : Ihsan (berlaku baik), jml : 5 kali, surat dan ayat : 2;195, 3;134,148 5;13,93
  • al Muttaqiin : Bertaqwa, jml : 3 kali, surat dan ayat : 2;76 9;4,7
  • al Muqsithin : Berlaku Adil, jml : 3 kali, surat dan ayat : 5;42 49;9 60;8
  • al Tawwabin : Bertaubat, jml : 1 kali, surat dan ayat : 2;222
  • al Mutathohhirin : Bersuci pada saat tertentu, jml : 1 kali, surat dan ayat : 2;222
  • al Shobirin : Sabar, jml : 1 kali, surat dan ayat : 3;146
  • al Mutawakkilin : Bertawakkal, jml : 1 kali, surat dan ayat : 3;159
  • al Muththohhirin : Senantiasa bersuci, jml : 1 kali, surat dan ayat : 9;108
  • Allazina yuqotilun fi sabilih  : Berperang di jalan Allah, jml : 1 kali, surat dan ayat : 61;4

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa untuk meraih dan menggapai cinta Allah minimal, seorang hamba harus masuk dan terhimpun dalam golongan yang memiliki karakter Ihsan, sabar, tawakkal, berlaku adil, taubat kepada Allah juga gemar bersuci yaitu bersih secara zhahir dan batin dan semuanya adalah sifat dan ciri ciri serta indikator taqwa kepada Allah. Jika diuraikan satu per satu karakter diatas tentunya banyak sekali kata kata dan kalimat yang harus digunakan, pastinya kita dapat mengukur dan introspeksi diri (muhasabah) bahwa masih jauh dan masih sangat sedikit ikhtiar dan upaya yang dilakukan serta masih jauh jarak untuk menggapai cinta Allah, karena belum bersifat Ihsan, belum berlaku adil dll. Pada sisi lain Allah juga menyebutkan lawan dari kalimat Yuhibbu yaitu La Yuhibbu (tidak mencintai ) minimal terdapat 16 ayat antara lain :

      -     Mukhtal Fakhur : Sombong dan bangga, jml : 3 kali, surat dan ayat :   4;36 31;18 57;23

  • al Mufsidin : Berbuat kerusakan, jml : 2 kali, surat dan ayat : 5;64 28;77
  • al Zholimin : Berlaku Zhalim, jml : 2 kali, surat dan ayat : 3;57,140
  • al Mu’tadiin : Melampaui batas, jml : 2 kali, surat dan ayat : 2;190 5;87
  • al Kafirin : Orang Kafir, jml : 1 kali, surat dan ayat : 3;32
  • Kaffar Atsiim : Tetap Kafir dan Bergelimang dosa, jml : 1 kali, surat dan ayat : 2;276
  • al Fasad : Kerusakan, jml :1 kali, surat dan ayat : 2;205
  • Khowwan Atsiim : Selalu berkhianat dan Bergelimang dosa, jml : 1 kali, surat dan ayat : 4;107
  • al Khoiinin : Berkhianat, jml : 1 kali, surat dan ayat : 8;58
  • Khowwan Kafur : Khianat dan Kufur, jml : 1 kali, surat dan ayat : 22;38
  • al Farihin : Senang (sombong), jml : 1 kali, surat dan ayat : 28;76

Mungkin sulit untuk melakukan amalan yang dapat mendatangkan cinta Allah, tetapi kita berkesempatan untuk menghindari dan menjauhkan diri dari amalan-amalan yang tidak disukai Allah, dengan kata lain, semoga dengan hal tersebut Allah mencintai kita. Ada beberapa sifat yang diulang dan memiliki kesatuan akar kata, seperti sombong, berbangga, senang, khianat, dosa yang bergelimang saking sering dan banyaknya kemaksiatan yang dilakukan, berbuat kerusakan, dan kufur, yang itu semua adalah perbuatan yang melampaui batas atau perbuatan Zholim. Ayat yang juga populer untuk menghadirkan cinta Allah adalah yang disebutkan dalam QS 3;31 seorang hamba pasti dicintai Allah jika dia ittiba’ (ikut) kepada nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam karena banyak hadits yang menyebutkan sebab-sebab yang dapat menghadirkan cinta Allah, seperti dalam hadis qudsiy ketika Allah mengatakan “ dan hambaKu senantiasa bertaqarrub kepadaKu dengan melakukan nawafil (ibadah ibadah sunnah) hingga Aku mencintainya “ (HR Bukhoriy). Hadis qudsiy lain menyebutkan “ cintaKu pasti diberikan kepada mereka yang saling cinta karenaKu (mutahabbin fiyya) , saling berziarah karenaKu (mutazawirina fiyya), saling berusaha karenaKu (mutabazilina fiyya) dan saling menyambung karenaKu (mutawashilina fiyya). (HR Ahmad, Ibnu Hibban) ada empat amalan yang disebutkan dalam hadis saling mencintai, saling mengunjungi, saling berusaha semaksimal mungkin dengan sesama dalam melaksanakan perintah Allah, ada juga yang mengartikan mutabazilina saling memberikan hadiah sekalipun kecil dan saling menyambung hubungan kekerabatan (shilaturrahim) karena Allah taa’la. Cinta, Ziarah, Hadiah, dan Shilaturrahim semuanya jika diamalkan karena Allah dapat menghadirkan cinta Allah bagi yang melakukan, dan bisa jadi sebaliknya jika tidak pernah ziarah, tidak pernah hadiah, tidak pernah berkunjung dan menyambung tali kerabat, bagaimana mungkin dia memiliki perasaan cinta. Hadis lain juga menyebutkan “ jika Allah mencintai sebuah kaum maka Dia akan mengujinya, yang ridho bagi mereka keridhoan dan mereka yang marah bagi mereka kemarahan “ (HR Turmuzi, Ibn Majah). Semoga ujian dan cobaan yang kita rasakan dapat dijalani dengan sabar dan tawakkal yang pada akhirnya mendatangkan cinta Allah dan ridhoNya.