Ramadan adalah bulan Energi dan Kekuatan - Andalusia Islamic Center

Ramadan adalah bulan Energi dan Kekuatan

Oleh : ust. Abdul Mughni, BA, MHi

Bismillah wa Alhamdulillah wa Al sholatu wa Al Salaamu ‘ala Rasulillah shollallahu ‘alayhi wa sallam.

Termasuk rahasia yang dimiliki bulan Ramadhan adalah adanya kekuatan dan energi besar yang diberikan Allah kepada hamba-hambaNya yang melaksanakan ibadah puasa. Kekuatan yang dimaksud tidaklah terbatas kepada kekuatan fisik semata melainkan juga non fisik. Kehidupan dunia ini adalah medan pertarungan dan pertandingan, hanya yang kuat dan mampu bertahan dialah yang menang (survival). Sering jargon yang disampaikan bahwa dalam hidup ini, jika kau tidak makan maka akan dimakan, sebagai gambaran akan tantangan dan cobaan serta ujian yang dihadapi.

Bentuk lain dari energi yang Allah berikan lewat bulan Ramadhan adalah energi dan kekuatan untuk ibadah kepada Allah, Karena hanya orang yang lemah iman lah yang sulit dan berat untuk menjalankan ibadah. Puasa dituntut kekuatan tekad dan niat, tilawah qur'an hingga hatam , apalagi ibadah i'tikaf pada 10 hari terakhir. Kekuatan untuk komitmen, meningkatkan Kompeten, dan tetap terus konsisiten sehingga benar-benar menjadi hamba Allah yg bertaqwa. Benarlah Allah yang menjadikan ibadah shiyam di bulan Ramadhan sebagai salah satu instrumen agar membentuk insan-insan yang bertaqwa (Qs. Al-Baqarah (2) : 183).

Bulan Ramadhan adalah kesempatan dan grand design dari Pemilik segala kekuatan, sebagai sarana untuk melatih dan menanamkan energi kekuatan dalam setiap insan yang melaksanakan ibadah shiyam.

Kekuatan fisik memang penting dan dibutuhkan, tetapi jika terlepas dan tidak didasari kekuatan rohani (non fisik) maka kemenangan dan kesuksesannya biasanya tidak lama, persis sebagaimana yang terjadi kepada ummat-ummat terdahulu dengan segala kekuatan fisik yang dimiliki tanpa didukung dengan kekuatan ajaran dan aqidah maka kekuatan tidak akan mempertahankan keunggulan dan kemenangan yang diberikan, kaum ‘Aad, Irom, dll adalah bukti yang tidak terbantahkan (Qs. Al-Fajr (89) : 6-13).

Sejarah mencatat dan menjadi saksi, bahwa kekuatan yang hakiki bukanlah kekuatan materi saja atau kekuatan fisik semata, melainkan wajib didasari dengan kekuatan non materi (non fisik), kisah yang disebutkan dalam surat Al Baqoroh ayat 249 – 251 menggambarkan dengan jelas bagaimana kekuatan mental dapat mendatangkan kemenangan dan kejayaan. Kisah ini lebih dikenal dengan pertempuran antara David dan Goliath. Semua ajaran dalam rukun Islam dari Shalat, Puasa , Zakat dan Haji adalah program program yang kongkrit dalam rangka mewujudkan dan melahirkan kekuatan non materi. Ibadah Puasa yang dijalankan umat Islam selama sebulan penuh adalah menanamkan kekuatan aqidah agar terus memiliki perasaan diawasi dan disaksikan Allah. Fisik seorang yang berpuasa kelihatanya lemah dan kurang energi, tetapi kaum muslimin telah membuktikan bahwa kenyataannya sungguh berbeda, kaum muslimin semakin kuat dengan ibadah puasa, kuat fisiknya dengan banyak menghilangkan penyakit melalui proses yang disebut dengan detoksifikasi (mengeluarkan racun dalam tubuh), kuat fisiknya dengan asupan makanan yang teratur dan berkualitas sebagaimana yang dicontohkan tauladan kita nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam dengan buka dan sahur memakan kurma yang secara medis banyak terkandung didalamnya energi dan kekuatan, puasa tentunya juga melahirkan kekuatan sabar dan kekuatan untuk bertahan (tahammul) atas segala macam kesulitan dan kesukaran. Salah satu peristiwa yang dicatat dengan tinta emas adalah peristiwa perang Badr, yang terjadi dalam siroh nabi mulia Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam. Sebuah perang yang dalam kalkulasi manusia pastinya dimenangkan oleh kaum Kuffar Quraisy karena jumlah pasukan yang melebihi kaum muslimin yang hanya berjumlah 300 an orang saja sedangkan kaum Kuffar yang berjumlah 1000, tentunya tidak seimbang dan sebanding. Hanya karena pertolongan dan bantuan Allah lah kaum muslimin diberikan kemenangan, dan karena mereka memiliki kekuatan mental yang dilahirkan oleh bulan Ramadhan, perang Badr terjadi pada tgl 17 Ramadhan tahun kedua dari hijrahnya nabi ke kota Madinah. Kemenangan yang diberikan Allah tidak hanya terbatas pada perang Badr saja, juga dalam peristiwa Fathu Makkah, Perang ‘Ain Jalut dll, bahkan dalam sejarah umat Islam Indonesia, peristiwa proklamasi kemerdekaan juga terjadi dalam bulan Ramadhan. Kita memohon kepada Allah, agar bulan Ramadhan tahun ini, kembali umat ini dianugerahi kekuatan dari Allah sehingga kejayaan dan kemenangan kembali diberikan oleh Allah, dan agar ummat ini tidak hanyut dalam godaan dan bisikan syaitan sebaliknya berbondong bondong dan berlomba-lomba memasuki surganya Allah yang pintu pintunya telah dibuka, serta menjauhkan diri dari neraka yang pintu pintunya telah ditutup, dan terhindar dari syaitan syaitan yang telah dibelenggu. Ya Rabb Ya Tuhan kami karuniakanlah kepada kami dengan ibadah shiyam ini kekuatan untuk beribadah kepadaMu, taat dan patuh serta berharap hanya kepadaMu, berikanlah kekuatan untuk yakin dan komitmen dengan syariat dan ajaranMu, peliharalah kami dari rasa kantuk, malas dan lemas dalam beribadah kepadaMu.

Durus Ramadhan Syaik Ibrahim Al Hamd dengan beberapa perubahan.